Saat manusia terjatuh dalam lembah kemaksiatan kemudian bangkit kembali untuk merenovasi total dirinya, maka ia akan mendapatkan ruh kesetiaan. Ia akan semakin mantap berkomitmen “Tidak akan mengulangi keteledoran masa lalu” dalam menjalani setiap denyut kehidupannya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan sebagai orang merengkuh kesuksesan atau meraih banyak kebahagiaan setelah mereka menyadari kemaksiatan atau kesalahan-kesalahan dimasa lalu.
“Masa lalu adalah cermin yang memantulkan kesuksesan masa depan, jika kita mau bercermin padamasa lalu”
Seperti yang kita ketahui, Allah SWT membenci hamba-hamba-Nya yang bermaksiat, tetapi, sepatutnya Kita ingat bahwa Allah SWT pun begitu senang melihat hamba-Nya yang kembali ke jalan kesucian setelah tenggelam dalam lembah kemaksiatan. Saya sangat mengharapkan kita kembali menjadi pribadi-pribadi yang terfitrahkan. Tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk meraih fitrah, dibutuhkan usaha (ikhtiar), kesungguhan, dan pertolongan Allah SWT.
“Tanpa perjuangan suadah dapat dipastikan Kita tidak akan pernah mengalami pencerahan dalam menyongsong masa kini dan masa akan datang. Justru, Kita akan semakin tersesat di lembah kemaksiatan di atas perapian alam fana ini. Na’udzubillahi min dzalik!