Raih Prestasi Sukses
Siap Menjemput Kematian
Khusnul khatimah adalah ujung perjuangan manusia. Mana kala perjuangan berakhir dengan baik, insya Allah, ia akan langsung menikmati sisi terakhir dari kehidupannya di surga.
Hidup terasa begitu cepat. Hari-hari kemarin begitu cepatnya berlalu, tanpa terasa. Umur kita, detik demi detik, mulai menua. Rambut kita sedikit demi sedikit mulai menguning, memutih, dan berguguran. Keriput wajah kita pun turut mengalami perubahan. Tidak terasa memang.
Mungkin Kita sekarang yang masih sangat muda, perubahan wajah Kita sedang menuju titik klimaks ketampanan, namun lambat laun ketampanan atau kecantikan itu akan pudar. Kita yang berotot tegar, kuat, lambat laun tubuh Kita melemah. Otot-oto Kita tidak sekuat ketika Kita masih muda.
Namun kematian tidak mengenal usia, kematian tidak pernah kenal kompromi dengan ketampanan. Kematian adalah kehendak Allah SWT. Ketika Dia sudah berkehendak, maka tidak ada tyang mampu megulur-ngulur waktunya. Seketika itu, kehendak Allah SWT pasti terlaksana. Kun fayakun. Cukup dengan ucapan singkat: Kun (Jadilah), maka terjadilah yang dikehendaki Allah SWT itu. Begitulah Allah mengatur alam ini, termasuk makhluk-makhluk yang di dalamnya.
Oleh sebab itu, kita semestinya mempersiapkan diri setiap saat menyambut kedatangan Malaikat Pencabut nyawa. Kita siapkan segala perbekalan untuk menyambutnya. Semoga saja ia datang dengan penuh senyum kasih sayang.
Semua itu sebenarnya, kembali pada amal ibadah kita. Jika kita selalu dalam amalan kebaikan, insya Allah , Malaikat pencabut nyawa akan datang dengan penuh rasa hormat, lemah lembut, dan menghargai Kita. Ia sangat senang menjemput Kita. Kebaikan Kita akan dibalas dengan kebaikan pula. Dengan kata lain, orang-orang yang dalam hidupnya bertabur kebaikan, betapa nikmatnya kematian itu. Mereka tersenyum puas meninggalkan alam dunia fana ini. Tidak ada penyesalan di dalam diri mereka. Merekalah orang-orang yang mencapai Khusnul khatimah.
Dikutip dari buku Quantum Istiqamah
